Bedah caesar
adalah sebuah penyayatan pada dinding perut untuk mengeluarkan anak/fetus pada anjing atau hewan-hewan lainnya. Bedar caesar dikenal juga
dengan bedah-C, dibutuhkan pada ternak-ternak dewasa dimana pada saat partus
melalui vagina terlalu sulit bagi induk atau berbahaya bagi kehidupan sang
induk atau pada keselamatan anaknya.
Sectio caesaria
atau pemdedahan caesar adalah
pengeluaran foetus, pada umumnya pada waktu partus, melalui laparohisterotomi
atau pembedahan perut dan uterus (Toelihere, 1985).
Istilah yang mungkin diambil
dari pemimpin Romawi kuno Julius Caesar yang disebut-sebut dilahirkan dengan metode
tersebut. Dalam sejarah, hal ini sangat tidak memungkinkan karena ibunya masih
hidup ketika ia mencapai usia dewasa (bedah caesar tidak mungkin dilakukan pada
masa tersebut terkait dengan teknologi yang tidak mendukung), tetapi legenda tersebut
telah bertahan sejak abad ke-2 SM (Anonimus, 2008).
Indikasi Caesar
Bedah caesar
diindikasikan pada kasus beberapa tipe-tipe distokia, termasuk oleh yang
disebabkan besarnya fetus, maldisposisi fetus yang tidak dapat dikoreksi dengan
manipulasi, torsio uteri yang tidak dapat dibetulkan lagi, dilatasi serviks dan
kerusakan atau prolaps berat pada vagina yang dapat menyertai pengeluaran lewat
vagina (Jackson, 2007)
Perbedaan-perbedaan
tindakan menunjukan adaanya indikasi yang berbeda dalam beberapa
situasi-situasi distokia. Paralumbar kiri atau daerah dekat flank adalah
standar penyayatan untuk yang baru saja terjadi atau berakhir, pada induk dan
anak yang belum terkontaminasi memungkinkan toleransi bedah pada posisi berdiri
(Turner dan Mcilwrath, 1989).
Hal-hal
lainnya yang dapat menjadi pertimbangan disarankannya bedah caesar antara lain
proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal (dystosia), detak jantung
janin melambat (fetal
distress), adanya kelelahan
persalinan,
komplikasi pre-eklampsia, putusnya tali pusar, resiko luka parah pada rahim (Anonimus, 2008)
Pada kasus fetus
yang mati, posisi ventral cara yang digunakan. Penyayatan paramedian ventral
merupakan cara yang paling sering ditempuh, hewan ditempatkan pada posisi
dorsal recumbency, cara alternative lain yaitu miring ventrolateral yang
memungkinkan hewan ditidurkan pada posisi lateral recumbency. Kedua teknik
tersebut mengurangi kontaminasi peritonium yang mungkin terjadi pada saat
pengeluaraan fetus yang emphysematous, terkontaminasi dan yang berhubungan
dengan debris. Cara ventral diindikasikan juga apabila hewan pada posisi
recumbency dan dipertimbangkan memungkinkan untuk berdiri selama pembedahan
atau apabila hewan susah diatur sehingga terlalu berbahaya bagi operator untuk
berdiri disamping pasien selama pembedahan (Anonimous, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous,
2007. Cesarean Section. http://www.pubmed.com/1706/html.
Anonimus,
2008. Bedah Caesar. http://id.wikipedia.org/wiki/
Jackson, P. G. G. 2007. Handbook
Obstetri Veteriner. 2nd (ed). Gajah Mada University Press.
Toelihere, M. R. 1985. Ilmu Kebidanan
Pada Ternak Sapi dan Kerbau. Penerbit UI Press.
Turner, A.S dan C.W. Mcilwrath, 1989.
Techniques in Large Animal Surgery, Second Edition, Lippincot Williams &
Wilkins, Philadelphia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar